Dia Siap Untuk Pergi Jauh

Kekasihku Jangan Tinggalkan Aku
Merekah di tengah waktu
Mekar di antara duri-duri yang siap menusuk tajam
Cintaku merambah ke lain dunia
Ke negara adi perkasa
Jiwaku bergetar tak siap terima
Aku……
Terpaku disini meneruskan PR-PRku
Kuingat di malam…
Mataku tak terasa basah
Hatiku sendu
Kakiku enggan melangkah lagi
Dewasa mana yang akan aku tempuh
Di saat cintaku bersemi
AKu harus ditinggal pergi………

Malang, 31 Januari 2008

Puisi ini aku tulis setelah aku mendapatkan mimpi menerima smz dari mas deddy, dia smz kalo dia harus ikut mamanya ke Amerika… Ya Allah aku kaget banget…. T.T aku langsung smz ke mas kalo mimpi itu. “Mimpi itu kan bunga tidur sayang”, begitulah dia menenangkan hatiku aku menangis duduk di pinggir ranjangkuHemm…. 2 minggu kemudian HPku mati.. basah kena hujan, gak seperti biasa biasanya hp lentho ku ini siap gempur di medan bebatuan (red “jatuh”), air (red”berenang di kamar mandi”), bahkan di puter2 di mesin cucipun pernah, keileran waktu aku tidur adalah sering. Hemm… karena gak bisa dibuat telpon gak bisa dibuat smz aku smz mas deddy buat pinjem hpnya. Aku pinjem hapenya mbak ida temen satu kosku di kembang kertas. Waktu itu keadaanku agak panik karena aku harus segera bernagkat ke kampus nyelesaiin tugasku yang belum beres. Aku curhatkan ke dia bagaimana keadaan hpku.HEmm…. Mas datang dan akhirnya meminjmkan hape biru jadulnya (ericson) buat smz. Akhirnya aku bisa smz lagi… tapi karena isinya penuh hapenya mas deddy sering hang. Hemm aku gak tau lagi… MAlam setalah pulang dari kampus aku gak smz sama sekali aku tinggal tidur karena badanku begitu letih.Paginya… aku mencoba memasangkan kembali hapeku, yang sebelumnya aku preteli kesingnya biar airnya menguap, terus aku nyalakan, Alhamdulillah bisa… Pikiranku tergelitik tuk melihat isi hpnya mas deddy, muncullah ideku untuk mendelete seluruh isi message yang ada di sim cardku… kemudian ku pasangkan ke hp mas weee 🙂 bisa.. gak hang lagi… pelan-pelan ku baca inboxnya..Hatiku berdekup kencang saat melihat nomor asing… ku buka pelan.. kubaca isinya “le gimana fotonya…… =>aku kaget sekali” tak ada yang bisa kulakukan selain :”( untuk sekian kalinya aku duduk di lantai bersandar ke badku merunduk menangis… Aku gak tau tentang visa dan lain-lain, kutanyakan ke temen-temen kantorku… begitu jelas dan begitu gamblang aku menerima pengertian itu… hatiku semakin ciut… kupendam rasa itu…..!!!! Kenapa mas boong T_T
3 hari kemudian kutanyakan ke mas… Ini smz maksude apa? Dia menjawab “itu smz dari ibuk, disana ibu belum punya visa… mumpung uang belum dibayarkan ke ruko ibuk mau membuat visa dulu, begitu katanya…” => aku tak tanya macam-macam lagi. Menerima……….!! dengan berbagai macam gelisah hati.

Kemarin sabtu sore hujan hujan dia ke kost… mengatakan sepenuhnya ke aku, bahwa rencananya menjenguk bapaknya yang sedang sakit di tuda dulu ajah, aku kaget banget. Kenapa???? Bla bla bla dia menceritakan bagaimana keadan keluarganya dan yang paling kaget mengatakan rencana ibuknya yang akan mengajak dia dan dek koko untuk emnuntut ilmu sejenak di Amerika… bahkan rencananya pingin sesegera mungkin… AKU SAKIT, AKU PILU, AKU GUNDAH…………… :”( HATIKU RAPUH

SEORANG PAMAN

 Seorang Paman

Hari itu lelaki ringgkih
Telah tua dan batuk-batuk
Berjalan separoh hari membikin nafasnya terengah
Kemudian memaksanya berteduh di kolong jembatan
Bersanding rumput dan sampah kumuh
Paman tua melepas baju tuanya
Menggembalakan sejenak kelesuannya
Lalu membuka sebungkus nasi
Pemberian dari warung tadi pagi
Ya…… walaupun setelah bentakan-bentakan keras ia dapati
Namun senja ini aku tak melihatnya
Biasanya ia jalan di depan rumahku, sholat di mushalla sejak gerimis siang itu
Paman tua kemanakah pergimu?
Atau kau sudah menyerah membujuk pemilik-pemilik warung memberikan sebungkus
nasinya, segelas air putih?
Paman atau engkau yang dikerumuni orang tadi pagi dipertigaan jalan dibopong ke
ambulance akumengenalimu dari baju hitam dan kopyah hitammu
Kata orang-orang, “nafasmu tak bisa diselamatkan”
Setelah ditubruk kendaraan bermotor kselari tinggi
Tapi seperti tak ada kehilangan dirimu…..
Pantas saja karena kau dinggap benalu
Mungkin tak jua keluargamu, apalagi penguasa negeri ini
Semua merendahkan empati…..
Oh… paman tua yang ringkih
Engaku jauh lebih kuat dari elegimu
Mungkin kamilah yang lebih ringkih…….

Pakel, .2004-2007

Ya Tuhanku

allah2.jpg

Ya Tuhanku terkasih
Aku tertatih tatih
Didatas bumi perih
Ya tuhnku tercinta
Aku kerap mendua
Beralaskan senyumdunia
Ya Allah pemurah
Aku gemar berbangga
Hendak meminjam sifat-Mu yang A’la
Ya Allah pengampun
Aku taubatan nasuha
Teduh di bawah maghfiroh mulia
Ya Allah pemegang keridlaan
Aku makhluk buta, tuli dan jahil
Bentangkanlah jalan kebenaran-Mu
Nyalakan misbach-misbach hidayah-Mu

Ya Rabbi penyandang kearifan
Tiadalah Engkau menciptakan
Kecuali kelbang semutpun kau perhitungkan
Ya Rabbi pemilik kesempurnaan
Semayamkanlah di hati ini
Syariah-Mu nan kamil

Pakel, Nov’2005

Ingin Pulang

pulang.jpg

Aku ingin turun
Dari gerobak syetan yang santun
Kau telah membawaku begitu jauh
Menembus baju siangku
Melewati tapal batas nalar
Mematahkan ruas-ruas keshalihan
Cukup….!!!
Hentikan gerobagmu di gang ini
Aku telah puas dengan rintihan
Adegan-adegan hidup yang tak kudambakan
Mabuk dengan pesona yang palsu
Ya Allah bantu aku temukan jalan-Mu
Aku ingin pulang….

Pakel, April 2007