Stadion Mulawarman

Disinilah awal pertemuan kami, pertemuan yang tanpa disengaja. Mungkin Tuhan memang sudah menakdirkan semua terjadi. Sebentar dan penolakan yang drastis waktu itu.

“Nanti nonton bola ya….. ada arema main lo”. kakak saya menggoreng tahu sambil bergumam. Saya sedang asik mandi. Ukuran rumah kontrakan kami yang sederhana tak memberi jarak antara kamar mandi dan dapur kecuali sebatas dinding tembok.

“iya kah…. udah dapat tiketnya kah mbak” sautku sambil menyiram tubuh yang payah setelah pulang kerja.

“sudah, tapi nanti kamu nonton dulu sama ‘Aa ya…”

“la mbak ndak ikut kah…

“aku ada praktek.. nanti biar dijemput ‘Aa”

Aku memanggil kakak perempuanku dengan sebutan mbak. Sebuah istilah yang melekat untuk orang jawa apabila memanggil kakak perempuannya. Mbak itu lengkapnya mbak yu atau mbak ayu. Kakakku bekerja pada sebuah klinik kesehatan kebetulan hari itu dia mendapatkan tugas jaga sore.

Iseng iseng aku sms si piet (sahabat seperjuangan, barusan dia kesini minta format permohonan sppd) sore itu. Dia paling ndak pernah absen nonton bola.

“piet…. nonton bola ndak…?” smsku sending dengan sempurna.

Aku berdandan menunggu balasan sms dari sahabatku. Lama benar……. sampai selesai dandan ndak ada pula balasan sms yang nampak. Huhh menyebalkan.

Akhirnya malam setelah sholat ishak saya dan aA’ berangkat. Ternyata dia mendapatkan tiket di tribun. hasyekkkkkk kalo ujan gak keujanan nie. Disinyalir aA dapat tiket dari temennya yang baik hati. yeyeye gratis nie….. gumamku sama aA’.

Jam 20.00 WITA pertandingan bontang fc vs arema dimulai. Gemuruh suara genderang suporter… nyanyian khas bola dikumandangkan serentak oleh supoter Arema. Tak mau kalah supoter Bontang fc meneriakkan yel yel mereka. Pertandaingan babak pertama dimulai.. Riuh….. apalagi arema mencetak gol yang I…. para supporter ada yang menyalakn kembang api (ses der) ke angkasa.

“ayooooo gollll……” loncattt lunjak lunjak.